[The AsiaN Video for Indonesian] Pemberontak di Thailand Selatan Membunuh 3 Guru

Halo! Saya Meidyana Rayana dari Indonesia.

Human Rights Watch meminta pemberontak separatis di perbatasan provinsi selatan Thailand harus segera mengakhiri semua serangan terhadap guru dan sekolah, pada Senin (17 Desember).

Dalam serangan terbaru, pada tanggal 11 Desember 2012, etnis pemberontak Muslim Melayu masuk ke dalam sebuah sekolah di provinsi Pattani pada jam makan siang dan mengeksekusi dua guru Thai beragama Budha. Selama enam minggu terakhir, gerilyawan telah menewaskan tiga guru lainnya dan melukai tiga lainnya. Diduga gerilyawan telah setidaknya membakar satu sekolah.

“Pemberontak di Thailand selatan yang mengeksekusi guru menunjukkan kebobrokan dan pengapaian kemanuasiaan,” kata Brad Adams, direktur Asia Human Rights Watch.

“Serangan-serangan tersebut membahayakan bukan hanya bagi guru dan sekolah, tetapi siswa Muslim, keluarga mereka, dan komunitas muslim yang lebih luas yang para pemberontak klaim wakili.”

Dalam serangan 11 Desember, lima orang, bersenjatakan senapan serbu M16 dan berbaju loreng, memasuki Ban Ba Ngo Sekolah di Mayo kabupaten, Pattani. Tiga berjalan ke kantin sekolah di mana guru-guru tengah makan siang dan memisahkan lima guru Muslim dari dua guru Buddha. Ketika pemimpin sekolah yang beragama Buddha, Tiyarat Chuaykaew, mencoba untuk bersembunyi di balik seorang guru Muslim, salah satu pemberontak menembaknya di kepala. Somsak Kwanma, guru Buddha lainnya juga ditembak dan dibunuh. Para pemberontak kemudian melarikan diri.

Pada 12 Desember Konfederasi Guru perbatasan Provinsi Selatan secara sepihak menutup 1.300 sekolah yang dikelola pemerintah yang melayani lebih dari 200.000 siswa di Pattani, Yala, Narathiwat dan empat kabupaten di provinsi Songkhla sampai badan keamanan negara bisa menjamin perlindungan yang lebih baik bagi para pendidik.

Berita menarik lainnya dapat anda baca di situs The AsiaN di theasian.asia

Terima kasih.

news@theasian.asia

Search in Site